Jumat, 22 November 2019

Hallo Educa...


Btw dulu saya pernah berjanji di postingan saya sebelumnya, kalau saya akan membagikan soal-soal CPNS saya dulu kalau sudah ketemu. Nah, sekaranglah saatnya.

Ketika kalian belajar soal-soal CPNS, tidak harus menggunakan soal-soal yang terbaru. Kita bisa menggunakan soal-soal dari tahun sebelumnya. Bahkan untuk tes tahun 2018 saya menggunakan buku tahun 2015 masih juga relevan. Sebelumnya, untuk mempermudah menghafalkan UUD 1945, saya pernah membuat peta konsep dan tabel supaya lebih mudah. File nya bisa didownload disini Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKD.

Bagi teman-teman yang ingin mendownload soal-soal CPNS, silakan klik link berikut ini:






















Demikian apa yang bisa saya share. Semoga bermanfaat... ^_^

Sabtu, 01 Juni 2019

Hallo Educa...

Pernah dengar keajaiban sholawat?
Sebenarnya masalah sholawat ini antara percaya dan tidak percaya ya. Yang belum pernah mencobanya mungkin akan bertanya-tanya "Benarkah?". Tapi... Saya sudah membuktikannya gaes. Banyak sekali keajaiban-keajaiban dalam hidup saya selalu saya barengi dengan sholawat.

Sholawat itu sebenarnya mudah. Kita hanya butuh kurang lebih 5 menit untuk 100 kali sholawat. Dan hanya 50 menit untuk 1.000 kali sholawat. Mudah kan... Lalu apa susahnya? Yang susah adalah bagaimana kita istiqomah dalam melakukannya. Mudah sekali jika hanya dikatakan, tapi sangat susah untuk dijalani. Untuk bersholawat 100 kali saja rasanya sangat berat, baru juga dapat 30 sudah saja capek. Itulah yang mengapa sholawat begitu sangat istimewa.

Saat tes CPNS tahap SKD kemarin, ceritanya bisa dibaca disini Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKD, saya adalah yang termasuk lolos PG (Passing Grade) diantara sedikit manusia yang lolos PG ini. Sehingga saya selalu berdoa supaya saya menjadi satu-satunya peserta yang lolos PG, supaya saya tidak usah belajar lagi untuk tes SKB. Doa tersebut saya perkuat dengan sholawat. Saya termasuk agak telat memulainya, tadinya ingin sholawat 3.000 kali sebelum pengumuman tes SKD yang bisa dicicil selama 3 hari. Ternyata ada kabar kalau hasil SKD akan diumumkan tengah malam nanti, uwowww, jantung saya berdebar-debar. Tidak ada waktu lagi, akhirnya saya bersholawat hari itu juga sebanyak 3.000 kali. Menginjak angka 2.000 ke 3.000 jantung saya semakin berdebar-debar, bahkan ingin menangis. Akhirnya kelarlah 3.000 sholawat pada jam 11 malam. Lalu saya tertidur.

Keesokan harinya, subuh-subuh, saya mendapatkan kabar dari teman saya, yang mengabarkan kalau saya lolos PG pada tes SKD, berada pada posisi ke-3, artinya bisa melaju ke tahap selanjutnya. Tapi, justru itu yang membuat saya bersedih, karena saya harus belajar lagi ekstra keras untuk mendapatkan posisi pertama. Sedangkan untuk mengikuti tes SKB itu saya harus mengeluarkan sejumlah uang sekitar 2 juta lebih, karena harus naik pesawat karena saya membawa bayi berumur 7 bulan. Di sisi lain, kewajiban saya untuk menyusun laporan penelitian juga sedang padat-padatnya. Alhasil, sempat saya ingin mundur dari kompetisi ini, tiba-tiba merasa tertekan karena semua yang saya hadapi ini dua-duanya adalah tugas besar, butuh konsentrasi untuk mengerjakannya. Sedihnya lagi, saya saat itu bukan lagi single, saya adalah ibu dari bayi berumur 7 bulan.

Saat mengalami kegalauan antara lanjut atau tidak, saya mencoba meminta pertimbangan dari suami dan teman-teman. Dan semua memberikan saran untuk lanjut saja. Walaupun pada akhirnya harus gagal dan hanya mendapatkan pengalaman saja. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap lanjut, mempersiapkan segala sesuatunya dengan serius, sambil menangis pastinya, karena memang saya benar-benar merasakan bahwa pekerjaan antara menjadi wanita karir dan menjadi seorang ibu memang susah dikerjakan bersama-sama. Baru juga di dean laptop 10 menit, bayi sudah nangis minta disusuin, dan akhirnya konsentrasi menjadi buyar.

Karena pekerjaan saya sangat padat saat itu, saya memutuskan untuk tidak sholawat dulu saat persiapan tes SKB. Saya fokus mempersiapkan tes SKB sebaik mungkin, karena kesempatan ini mungkin tidak akan datang lagi, karena biaya transportnya mahal, karena sudah banyak waktu yang terbuang untuk tes ini, dan pikiranpun rasanya sudah habis untuk memikirkan tes ini.

Setelah melalui tes SKB, yang bisa dibaca disini Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKB, hati ini sangat lega, rasanya beban berat sudah hilang jauh-jauh. Baru setelah itu saya fokus untuk bersholawat 10.000 kali untuk menyambut pengumuman SKB mendatang. Sholawat saya cicil setiap hari sebanyak 1.000 kali selama 10 hari, tetapi karena waktu di akhir-akhir sudah agak kendor, jadi saya membutuhkan waktu 13 hari, yang penting jumlahnya masih tetap 10.000. Setelah tertunai semuanya, saya menjalani kehidupan saya seperti biasanya sambil menunggu pengumuman SKB.

Alhamdulillah sebulan kemudian kabar gembira itupun akhirnya datang juga. Saya lolos gaes. Kelolosan ini mungkin karena usaha yang keras, mungkin juga karena sholawat, nobody knows. yang jelas ketika kita menggabungkan keduanya maka itu akan menjadi perpaduan yang sempurna. Saya percaya, ketika kita sudah berusaha dan berdoa secara maksimal, maka apapun hasilnya adalah yang terbaik buat kita.

Itu tadi behind the sceen dari kelulusan saya. Jangan patah semangat ya gaes, sesulit apapun kita harus belajar bertahan mengahadapi permasalahan, karena hal ini yang akan menjadi kenangan yang bisa kita ceritakan untuk memotivasi anak cucu kita kelak.

Semoga bermanfaat ^_^






Kamis, 23 Mei 2019

Hallo Educa...
Masih tentang tes CPNS setelah tulisan saya yang ini Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKD dan ini Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKB.

Beberapa waktu lalu saya sempat sedikit menyesal karena mengabaikan saran dari teman saya untuk tidak buru-buru resign dari pekerjaan yang lama, karena ternyata SK nya turunnya lamaaaaaa bangetttt. Langsung saja ya ini saya berikan sedikit tips supaya teman-teman tidak menyesal pada masa transisi.

1. Jangan Buru-Buru Resign

Tidak lama setelah dinyatakan lolos CPNS, saya sempat disarankan oleh teman saya untuk tidak buru-buru resign. Berdasarkan pengalamannya, dia menunggu keluarnya SK sampai 3 bulan lebih. Padahal sudah terlanjur resign dari pekerjaan yang lama. Alhasil selama 3 bulan tersebut teman saya itu tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.

Ada lagi teman saya yang satu lagi, beliau menyarankan supaya saya segera resign saja, karena toh juga akhirnya ketrima. Jadi waktu selama proses transisi digunakan untuk persiapan perpindahan dan lain sebagainya.

Dannnn... Setalah saya merasakan sendiri, saya mengambil kesimpulan dan menyarankan kepada teman-teman setelah dinyatakan lolos CPNS, jangan buru-buru untuk resign. Saya memiliki pendapat sendiri tentang hal ini. Pada masa transisi memang wajar bagi kita untuk tidak mendapatkan gaji selama 1 bulan lah paling tidak. Jangan sampai lebih dari itu. Karena proses transisi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi yang tempat tinggalnya jauh dari tempat CPNS nya.

Pengalaman saya kemarin, pengumuman akhir CPNS ada di Bulan Januari. Bulan Januari itu pula segera diminta untuk pemberkasan. Prediksi awal, SK CPNS (atau mulai kerjanya) sekitar bulan Maret-April. Okelah, akhirnya saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya yg lama pada per Maret. Dan ternyata apa teman-teman, hingga Bulan April kabar tentang SK belum juga ada. Memang ada beberapa kali dipanggil untuk pembekalan. Itupun juga hanya berlangsung 1 hari saja dan diminta untuk pulang lagi. Sampai kondisi terakhir saya saat ini (Mei 2019), SK belum juga dibagikan. Tetapi untuk mulai dinasnya sudah ditentukan pada 10 Juni. Memang untuk proses yang panjang ini kami sangat memahami, karena dari atas juga sudah berusaha dengan maksimal. Antisipasi tetap harus datang dari kita pribadi. Alhasil dengan kejadian ini saya tidak kebagian THR karena SPMT nya lebih dari 24 Mei (sudah ditentukan). Hahaha alhamdulillah... Disyukuri saja.

2. Tempat Tinggal

Hal kedua yang membuat galau adalah masalah tempat tinggal. Rata-rata CPNS baru lebih memilih untuk ngekos, hanya untuk seorang saja. Karena memboyong keluarga ke tempat baru sekali lagi selalu tidak mudah, harus dilakukan secara bertahap. Mencari tempat kos sih lebih baiknya memang mencari yang per bulan dulu saja, buat jaga-jaga kalau tidak cocok. Berkaitan dengan point 1, inilah pentingnya untuk tidak buru-buru resign. Jika ternyata keluarnya SK masih lama, alamat kalian hanya membayari tempat kos tanpa ditinggali selama beberapa bulan. Dengan "tidak buru-buru resign" maka kalian masih punya pundi-pundi yang bisa digunakan untuk hal-hal yang tidak terduga seperti ini.

3. Mempersiapkan E-KTP, KK, Rekening BRI, dan NPWP

Saya baru tahu, ternyata gaji PNS itu dibayarnya di awal bulan ya, hehehe maklum saya bukan dari keturunan PNS. Nah dokumen-dokumen seperti e-KTP, KK, Rekening BRI, dan NPWP lebih baik dipersiapkan jauh-jauh hari untuk memudahkan. Sehingga ketika nanti diminta untuk mengumpulkan untuk sistem penggajian kalian tidak kelabakan lagi.

Untuk KK sebaiknya menggunakan yang paling baru. Jaman saya kasus yang sering terjadi itu adalah pada masih belum mengurus KK baru. Padahal sudah menikahnya sudah lebih dari 1 tahun, nah ini yang harus segera pisah, karena nanti akan berkaitan dengan pembayaran tunjangan keluarga. Oiya, dan persiapkan juga akte kelahiran anak ya, ini juga dibutuhkan saat pemberkasan sistem penggajian ini.

Itu ya gaes apa yang bisa saya share hari ini.
Semoga bermanfaat ^_^





Selasa, 02 April 2019

Hallo Educa...

Setelah tulisan saya tentang pengalaman SKD, bisa dibaca disini Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKD, sekarang saya ingin membagikan pengalaman saya saat tes SKB. Saya mengikuti tes CPNS tahun 2018. Kebetulan formasi yang saya ambil adalah Formasi Dosen Kemenag, khususnya Dosen IPA. Pada dasarnya antara formasi yang satu dengan yang lainnya aturan mainnya hampir sama. Cuma karena pasti grogi mau ikut SKB, biasanya kita lebih cenderung mencari referensi yang kondisinya hampir sama dengan yang kita alami.

Untuk SKB tahun 2018 aturannya agak sedikit berbeda. Setiap tes memiliki porsi yang hampir sama, Psikotes 30%, Wawancara 30%, dan Microteaching 35%. Kalau sudah tau begini, kalian harus rajin-rajin googling pengalaman dari teman-teman yang lain saat SKB. Hal ini bermanfaat supaya kita memiliki pengetahuan tentang SKB yang belum pernah kita alami sebelumnya. Setelah mendapatkan banyak referensi, kalian harus memiliki persiapan yang matang. Karena ini adalah medan pertempuran yang terakhir, jadi semuanya harus maksimal. Jadikan tes ini menjadi keberhasilan yang indah. Selanjutnya, berikut pengalaman dan tips dari saya saat melewati tes SKB.

1. Tes Psikotes

Untuk tahap SKB 2018 ini dilaksanakan selama 2-3 hari, tergantung kampusnya, dan berlokasi di masing-masing satker atau tempat yang ditentukan satker. Kalo saya kemarin cuma 2 hari, Hari Senin dan Rabu. Tes Psikotes dilaksanakan pada Hari Senin jam 9 pagi. Karena perjalanan dari rumah ortu ke satker membutuhkan waktu 30 menit, jadi saya berangkat jam 5.30 dari rumah. Sehingga 3 jam sebelum tes sudah berada di lokasi.

Persiapkan alat pensil 2B, penghapus, rautan, bolpoin, dan papan alas yaa. Banyak yang bertanya-tanya tes psikotesnya seperti apa, apakah menggunakan tes stifin, atau tes koran, atau tes gambar. Jadi tes psikotes ini isinya kurang lebih seperti TIU. Jadi kalian belajar dari buku-buku TIU waktu SKD kemarin itu sudah cukup. Tes ini cenderung mudah. Walaupun kelihatannya mudah, tidak ada salahnya untuk selalu belajar dengan matang, kalo tidak, nanti kalian bisa terjebak.

Tes ini isinya sama untuk semua satker yang berada di bawah kemenag. Di awal-awal akan disajikan soal psikologi yang hanya ada 2 jawaban, misalnya: kerja dengan cepat atau kerja dengan teliti, saya seorang pemimpin atau saya mengerjakan tugas dengan baik, saya pintar atau saya pemimpin. Soal seperti itu ada 100an soal. Untuk soal hitung-hitungan kurang lebih berisi tentang berapa persen keuntungan, berapa lama membangun rumah, jam berapa 2 pengendara motor akan bertemu, dan sebagainya. Soal-soalnya seperti itulah, pahamkan maksud saya, hihihi. Untuk soal gambar yang keluar kemarin tentang pencerminan dan rotasi, disini yang pada suka kejebak, soal ini bisa dipelajari di buku-buku CPNS biasanya ada. Kemudian ada juga soal bahasa indonesia, isinya tentang ide pokok, ada yang saya terjebak itu di bagian sinonim dan antonim, jadi harus banyak-banyak baca, karena gimana ya, kadang soal sinonim dan antonim mau dinalar juga susah kalau belum pernah dengar. Di bagian depan soal setelah sampul akan ada contoh soalnya (hahaha disini yang menarik), harus dibaca baik-baik, karena nanti disitu kalian akan mendapatkan inspirasi.

Tes psikotes ini menurut saya agak mudah sih ya. Buktinya, banyak teman-teman saya saat itu berhasil mengerjakan hanya dalam waktu 1 jam saja. Tapi kemarin saya memaksimalkan waktu saya dan tidak mau terburu-buru. Sisa waktu 1 jam saya pergunakan untuk meneliti jawaban mulai dari awal hingga akhir. Ini penting, supaya kita tidak terjebak soal. FYI, saat itu ada beberapa soal yang tidak ada jawabannya. Sempet saya berpikir kalo soal itu dibuatnya agak ngasal, hehehe.

2. Tes Wawancara

Tes wawancara saya berlangsung pada hari Rabu, 2 hari setelah tes psikotes. Jadi pada hari Rabu itu ada tes wawancara sama tes microteaching. Persiapkan bekal dan snack, karena ini akan menjadi tes yang panjang dari pagi sampai sore atau bahkan malam.

Untuk tes wawancara kemarin kami diminta untuk menyiapkan data tentang biodata dan prestasi kami. Jadi waktu itu yang  saya persiapkan adalah biodata yang berisi profil, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman penelitian, pengalaman pengabdian, prestasi apa saja yang diperoleh, saya buat dalam bentuk tabel. Karena saya tidak memiliki prestasi yang spesifik, saya isi dengan buku apa yang saya tulis dan artikel-artikel yang sudah saya publish di jurnal, dan juga seminar apa saja yang sudah saya ikuti. Semua yang saya tulis di kolom pengalaman kerja dan kolom prestasi saya kumpulkan bukti fisiknya. Bukti fisik itu ya seperti sertifikat, buku cetak, printout artikel jurnal, dan juga SK. Lalu saya bendel jadi satu dengan biodata, dan saya beri kertas warna warni sticky paper supaya mudah mencarinya. Ini bisa jadi tebel banget. Kemudian dicopy sebanyak 3 kali. Lakukan dengan rapi, sampai kalian ingin melihatnya terus karena terpesona dengan hasil kerja kalian, hehe. Dengan mempersiapkan biodata dan bukti fisiknya dengan sungguh-sungguh, secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri kita saat menghadapi tes wawancara lho, jadi persiapkan sebaik mungkin.

Wawancara berlangsung bisa sangat menegangkan atau santai sambil bercanda. Waktu itu saya diminta untuk memasuki ruangan dan duduk dihadapan 3 penguji. Tapi yang menanyai hanya 2 orang saja. Dalam sesi wawancara ini intinya penguji ingin mengetahui seberapa dalam kita tentang ilmu agama, penelitian apa yang sudah dilakukan, berapa artikel jurnal yang sudah ditulis, dan memastikan juga bahwa kita tidak terlibat dalam agama yang sesat. Kurang lebih wawancara oleh penguji A dan B nya seperti ini.

A: Ikut organisasi apa saja? (maksudnya seperti Himpunan Dosen IPA atau sejenisnya).
A: Aktif tidak di orgnisasinya?
A: Kalau organisasi di masyarakat, ikut apa?
A: Kegiatan pengabdian yang pernah dilakukan apa saja? (misalnya pengurus di organisasi desa).
A: Pernah nulis artikel jurnal?
A: Pernah menulis buku?
A: Pernah menulis artikel offline yang bukan online? (mungkin maksudnya sperti nulis di koran gitu).


Dari penguji A dapat saya simpulkan bahwa:
Penting bagi temen2 untuk tergabung dalam sebuah himpunan dosen sesuai bidang temen2. Minimal kita punya kartunya sebagai bukti fisik. Pendaftarannya biasanya bisa dilakukan melalui website resminya kok. Penting bagi temen2 untuk menjadi bagian dari organisasi masyarakat, minimal anggota ibu2 majelis taklim lah, hehehe. Penting juga bagi temen2 mulai dari sekarang mempersiapkan artikel yang sudah publish di jurnal. Kalau pernah menulis buku, itu lebih baik. Kalau pernah membuat tulisan di koran, itu juga lebih baik. Atau bisa mulai dari sekarang mencari link editor koran, karena ini nanti akan bermanfaat buat temen2 ke depannya.

B: Bisa sholat?
B: Kalau niat sholat subuh bacaannya gimana?
B: Lanjut sampai doa iftitah
B: Biasanya surat apa yang dibaca?
B: Coba sekarang baca surat Al-Kafirun!
B: Tafsirnya bagaimana?
B: Artinya bagaimana?
B: Bagaimana pandanganmu tentang kelompok2 yang memiliki ideologi yg berbeda dg negara kita? (maksudnya seperti teroris gitu).
B: Mengapa sila pertama bunyinya ketuhanan yang Maha Esa? Padahal banyak kiyai yang memiliki peran besar dalam merebut kemerdekaan?
B: Bgmn pandanganmu apabila di tempat tinggalmu ada perayaan nyepi, padahal mayoritas muslim?
B: Bagaimana sikapmu terhadap teganggamu yang memiliki beda agama?
B: Bisa nulis arab? Coba sekarang tulis ayat pertama surat Al-Kafirun!
B: Sering baca Al-Quran?
B: Coba sekarang baca Al-Quran ini, acak saja!

Kurang lebih seperti itu. Kalau menurut saya, Surat Al-Kafirun 70% pasti muncul, karena tujuannya adalah untuk mengarahkan ke pembahasan terorisme. Semuanya bisa dicari sendiri di google ya gaes, termasuk juga pelajari sepak terjang HTI di Indonesia, kemudian juga hak2 tetangga sudah diatur juga dalam islam.

3. Tes Microteaching

Tes ini menjadi tes terakhir setelah lama menunggu giliran. Sebelum melakukan tes ini sebenarnya saya sempat merasa galau dan hampir tidak lanjut tes. Karena FYI formasi saya hanya ada 1 slot, pada saat SKD diperebutkan oleh 32 orang, yang lolos passing grade ada 5 orang, yang lolos ke SKB ada 3 orang termasuk saya dan saya berada pada posisi 3. Itu yang membuat saya khawatir, di sisi lain perjalanan saya ke tempat tes membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena harus naik pesawat. Tapi kemudian atas saran dari beberapa teman saya mau melanjutkan perjuangan lagi, dengan catatan HARUS MAKSIMAL.

Maksimal bagaimana yang saya lakukan disini? Tes SKB itu adalah kesempatan kita untuk menjual diri. Entah itu dari sisi kerja keras kita, dari prestasi kita, atau dari bahasa yang kita kuasai. Jadi saya memutuskan menjual diri dengan mempersiapkan presentasi mengajar saya dalam bahasa inggris. Jangan dikira saya pintar bahasa inggris ya gaes. Ini pun saya menyiapkan kertas yang berisi materi kuliah dalam bahasa inggris yang harus saya hafalkan. Materinya tidak perlu yang susah2. Pilih materi yang paling dikuasai saja.

Jangan lupa juga untuk mempersiapkan RPS (dalam bahasa Indonesia) yang di dalamnya mencantumkan korelasi setiap materi dengan Al-Qur'an. Persiapkan juga PPT berbahasa inggris, dan di dalamnya juga mencantumkan korelasi materi dengan Al-Qur'an. Dengan persiapan seperti ini munculkan rasa percaya diri kalian. Tidak banyak orang yang mau engambil resiko mengajar dengan bahasa Inggris, saran saya AMBIL KESEMPATAN ITU. Toh kalau tidak lolos ketemu penguji juga cuma sekali itu doang. Dari pengalaman teman-teman saya yang ikut tes SKB, semuanya keterima dengan menggunakan persiapan bahasa Inggris yang baik. Pengalaman saya kemarin seperti ini:

3 Orang dengan formasi yang sama dipanggil dalam ruangan kelas. Ada 2 penguji disana, katanya sih satunya Wakil Rektor, satu lagi Dekannya, pokoknya rata-rata pengujinya pejabat tinggi yang ada di kampus. Penguji 1 ahli Bahasa Arab, penguji 2 ahli dalam Bahasa Inggris. Kurang lebih adegannya seperti ini:

P1: Silakan Anda melakukan praktek mengajar sesuai dengan apa yang sudah Anda persiapkan.
P1: Silakan explore kemampuan Anda, jika memiliki kemampuan dalam bahasa asing ya ditunjukkan saja, tidak usah ragu2. Mau Bahasa Arab atau Bahasa Inggris silakan saja.
Proses praktek hanya sekitar 10 menit, baru juga dapat pendahuluan. Jadi usahakan ya gaes, dalam waktu 10 menit itu kalian bisa menunjukkan skill bahasa kalian, kemudian menunjukkan korelasi materi dengan Al-Qur'an, dan memperlihatkan strategi pengajaran yang digunakan, lebih efektifnya sih menggunakan metode demonstrasi saja. Setelah mengajar penguji 2 saya bertanya seperti ini:
P2: What's the method you use in your learning activity?
P2: I know that your expertise is physics, so what's your strategy so that you can teach Integrated Science (IPA) to your students?
Kurang lebih seperti itu lah. Jadi sangat penting mulai dari sekarang latihan menggunakan bahasa inggris ketika membuka kelas dan menutup kelas ya gaes. Itu juga latihan yang saya gunakan selama beberapa bulan terakhir.

Alhamdulillah setelah melewati perjalanan panjang ini akhirnya saya lolos lho gaes. Dari yang nilai saya ada di urutan 3 langsung naik ke urutan 1, hihihi. Saya bisa, kalian juga pasti bisa. Semangat. Kalau kalian masih bingung tentang langkah selanjutnya setelah lolos CPNS bisa baca postingan yang ini Langkah Selanjutnya Setelah Lolos Tes CPNS.

Sekian ya gaes. Semoga bermanfaat... ^_^






Sabtu, 30 Maret 2019

Hallo Educa...

Banyak yang bilang kalau PNS itu pekerjaan konvensional, dalam artian bertolak belakang dengan cita-cita kaum milenial saat ini. Eits, tapi jangan salah dulu ya. Ternyata peminat lowongan CPNS lebih banyak dari yang kita kira. Salah satunya adalah saya, hihihi.

Di postingan saya kali ini, saya akan membagikan pengalaman saya kemarin saat mengikuti tes CPNS. Kebetulan formasi yang saya ambil adalah formasi dosen di salah satu PT yang berada di bawah naungan Kementrian Agama. Untuk part ini khusus membahas tips-tips waktu SKD ya gaes. Jadi langsung saja kita simak tips dari saya.

1. Niat

Niat disini bukan hanya niat-niatan ya gaes. Niat itu ya harus berkomitmen dari awal bahwa kita akan bener-bener berjuang sekuat tenaga untuk ikut tes. Iya sih ikut tes CPNS itu seperti iseng-iseng berhadiah. Tapi isengnya harus serius. Kalupun kalian gak lolos, saya yakin, gak bakalan rugi kok. Paling tidak, ketika kalian gagal, kalian bisa menemukan kekurangan untuk dievaluasi untuk menghadapi tes tahun depan.

Kadang kalau musim-musim tes CPNS gitu kan banyak yang pada tanya ya gaes, "kamu ikut tes gak?" "ambil formasi dimana?" dan lain sebagainya. Nah, ketika ditanya begitu, kalian jawabnya juga harus yakin "ya saya ikut". Dalam artian ini tuh bukan hanya iseng-iseng belaka. Waktu itu saya juga ditanya tentang tes CPNS, dan jawaban saya mantap "saya ikut tes, dan saya belajar, saya gak mau iseng-iseng saja, karena biaya transportnya mahal, intinya saya gak mau rugi dan gak mau nyesel" wkwkwkw mantap gak tuh. Jangan dibayangin kalo jawaban saya kaku gitu ya, yang sambil bercandaan lah. Jangan sampai terlihat menyombongkan diri gitu.

2. Belajar

Iya, be-la-jar. Namanya juga gak mau iseng-iseng ya. Jadi saya belajar sungguh-sungguh untuk tes ini. Karena kita gak tau setinggi apa kualitas saingan kita. Saingan kita seperti hantu, tidak terlihat siapa saja orangnya. Oleh karena itu, pastikan bahwa usaha kalian lebih besar daripada saingan kalian. Perlu kalian tau, bahwa dari 100% peserta SKD, hanya 10% yang memiliki persiapan yang benar-benar matang. Artinya jika total peserta di 1 formasi ada 20 0rang, maka yang benar-benar punya persiapan matang hanya 2 orang saja. Pastikan kalian menjadi bagian dari 10% itu. Untuk memiliki persiapan matang dalam SKD simak tips berikut.

TWK
Untuk belajar TWK ini cara yang paling mudah adalah dengan menghafalkan UUD 1945. Waktu itu saya membaca dan berusaha menghafalkan isi UUD'45 dari pasal 1 hingga 37. Tapi ternyata gak berhasil menghafal. Kemudia saya bikin lebih simple lagi dengan membuatnya dalam bentuk tabel supaya mudah dihafal. Saya tuliskan inti-intinya saja, tidak perlu hafal kata per kata. Lumayanlah hasilnya 30%. Tidak sampai disitu, lalu saya membuat peta konsep yang isinya gambar-gambar untuk mengilustrasikan tiap pasal. Dan ini lumayan gaes, hafal 50%. Kemudian saya memadukan tabel dan peta konsep, luar biasa hasilnya bisa hafal 100%. Untuk mendownload peta konsep yang saya buat bisa klik Peta Konsep UUD 1945, dan untuk mendownload Tabelnya bisa klik disini Tabel UUD 1945.

TIU
Untuk TIU ini tidak ada jalan lain gaes. Harus latihan soal dari buku-buku tes CPNS yang banyak beredar di pasaran atau di dunia maya. Kebetulan e-book saya tentang tes CPNS ini beum ketemu filenya. Nanti kalau sudah ketemu filenya akan saya bagikan juga. TIU ini isinya soal-soal matematika dan bahasa Indonesia yang isinya menantang logika kita. Pokoknya harus belajar ya gaes. Pengalaman saya kemarin, saya menghabiskan 3 buku, 1 buku beli di toko buku dan 2 buku elektronik dari teman-teman saya di grup WA. Tidak perlu buku yang tahunnya terbaru. Untuk tes tahun 2018 saya belajar menggunakan buku tahun 2015 masih juga relevan.

TKP
Plis banget jangan meremehkan TKP. Banyak kasus teman-teman saya kemarin yang gagal di TKP karena tidak mempelajarinya. Meskipun kelihatannya ini hanya soal biasa dimana kita dituntut untuk memilih jawaban terbaik atas kejadian sehari-hari, tapi bener, ini cukup mengecoh. TKP bisa dipelajari dari buku tes CPNS juga. Harus dibaca benar-benar dan diresapi. Jangan lupa setelah mengerjakan simulasi di buku untuk selalu membaca pembahasannya juga. Ini bisa menunjukkan kita jawaban mana yang benar.

3. Tetapkan Target yang Tinggi

Jangan pernah ragu untuk mematok target yang tinggi. Mumpung gratis kan ya, wkwkwk. Pelajari simulasi demi simulasi yang ada di buku. Setelah mengerjakan simulasi 1, pastikan nilai kalian meningkat di simulasi 2, 3, dan seterusnya. Target yang telah kita capai akan turun sampai 20% ketika menjalani tes sebenarnya karena faktor kondisi tubuh atau konsentrasi. Waktu itu saya sempat shock nilai saya turun banyak saat SKD, wkwkwkwk. Tapi alhamdulillah masih lolos passing grade.

4. Selalu Berdoa dan Berbuat Baik

Banyakin tahajud, puasa, ngaji. Pokoknya perbaiki hubungan kita sama Allah dan orang tua. Kalaupun gagal CPNS juga gak bakal rugi kok gaes, karena itu sudah ketentuan Allah dan ridho orang tua, apapun itu pastilah yang terbaik. Hal ini nantinya bisa bikin kita tetap legowo ketika gagal, dan tetap down to earth ketika berhasil lolos, jadi gak akan rugi. Dan juga jangan lupa untuk selalu berbuat baik. Waktu itu setelah saya selesai membuat peta konsep dan tabel, saya share ke WA story dan beri ke teman-teman yang memang membutuhkan. Sampai suami saya bilang "itu bikinnya capek-capek kenapa malah dibagikan ke orang?", jawaban saya simple "dengan mempermudah orang lain semoga Allah juga mempermudah jalan kita".

Itu saja ya gaes sharing dari saya. Jika ingin baca cerita selanjutnya tentang Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKB bisa dibaca disini. Semoga bermanfaat... ^_^




Categories EDUCA

Statistics

Ratna Educa. Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Tentang Penulis

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Saya adalah seorang yang suka belajar banyak hal, terutama tentang manusia dan kehidupannya. Karena setiap manusia itu memiliki keunikan dengan segala keterbatasannya. Dari situ kita bisa saling mengambil pelajaran, dan menghargai perbedaan.

Popular Posts