Hallo
Educa...
Seseorang
berpendidikan tinggi, kita sebut saja S2, tidak menjamin akan mudah mendapatkan
pekerjaan. Tapi juga tidak berarti akan susah. Semua butuh usaha, tidak instan.
Mie instan saja yang katanya instan tetap harus direbus dulu kan.
Sejak
pemerintah meluncurkan program Beasiswa Unggulan pada tahun 2011 lalu, lulusan
S2 bak jamur di musim penghujan, membludak. Ini memang yang diharapkan oleh
pemerintah sih, yaitu meningkatnya jumlah lulusan S2 dan S3.
Saat
itu lulusan beasiswa diwajibkan untuk mengabdi di subuah perguruan tinggi dalam
waktu yang sudah ditentukan. Ditambah lagi, akan digaji minimal sebesar UMR.
Sayangnya
niat baik pemerintah itu tidak dibarengi dengan keinginan perguruan tinggi.
Banyak perguruan tinggi, bahkan mungkin semua, tidak mampu membayar gaji dosen “junior”
sebesar UMR. Kalaupun ada, pasti akan memicu keributan dengan dosen “senior”.
Tetapi
permasalahn tadi tetap tidak menyurutkan lulusan S2 untuk memburu lowongan
dosen. Cara yang dilakukanpun bervariasi. Berikut ini saya akan merangkum
usaha-usaha yang sudah saya dan teman-teman saya lakukan untuk mencari dan
melamar menjadi dosen.
#1 Mencari lowongan dosen
melalui internet
Dengan
cara ini, sama saja kita sudah disediakan sebungkus nasi goreng. Tinggal kita
mau memakannya atau tidak. Lowongan dosen sering kali muncul ketika mendekati semester
baru, Bulan Maret atau September. Bahkan tidak jarang perguruan tinggi
terkemuka yang membuka kesempatan ini.
Lowongan
seperti ini biasanya banyak bermunculan di grup Whatsapp alumni. Inilah salah
satu keuntungan grup alumni. Lebih untung lagi jika persyaratannya sesuai dengan
yang kita miliki. Biasanya persyaratan yang menjadi kendala adalah masalah
bidang keilmuan dan atau jarak dengan domisili.
Jika
sobat belum menemukan PT yang sedang membuka lowongan, silakan baca cara yang
ke-2.
#2 Mencari info dari kerabat atau teman
Berbahagialah
sobat yang memiliki kerabat yang bekerja di sebuah PT. Apalagi jika kerabatnya
itu memiliki jabatan tertentu di PT tersebut. Nggak banyak syarat yang harus
dipenuhi, biasanya langsung diterima.
Jika
sobat tidak memiliki kerabat di PT, bisa mencari info melalui teman yang sudah
menjadi dosen di PT tujuan. Biasanya ada PT yang sebenarnya dia membutuhkan
dosen, tapi malas membuat iklannya. Kejadian seperti ini biasanya terjadi
apabila di PT tersebut tidak mengadakan tes untuk merekrut dosen. Dengan kata
lain, hanya seleksi berkas saja.
Jika
sobat ingin segera menjadi dosen tapi belum juga dapat WA dari teman, silakan
coba cara yang ke-3.
#3 Mengirim berkas secara
random
Daripada
menunggu yang tidak pasti, mending melakukan yang pasti-pasti saja. Sobat bisa
melakukan cara ini dengan membuat list perguruan tinggi dan alamatnya.
Cara
ini cukup simple. Kita hanya membuat list perguruan tinggi yang kita inginkan,
beserta alamatnya. Kemudian mengetikkannya pada selembar kertas. Tempel di
amplop. Isi amplop dengan berkas. Lalu kirim.
Tunggu
hingga beberapa saat. Masa penantian ini waktunya bisa bervariasi mulai dari 1
bulan hingga 6 bulan. Jadi bersabar saja yaaa.
#4 Mengirim lamaran
langsung ke PT tujuan
Keuntungan
dari cara ini adalah, sobat bisa langsung ngobrol dengan si empunya. Dari
obrolan tersebut sobat bisa langsung mengetahui hasilnya, ntah itu diterima,
ditolak, atau harus menunggu sampai nanti ada lowongan.
Itu
tadi cara yang bisa sobat lakukan dalam mencari lowongan dosen. Jangan patah
semangat ya. Tidak ada usaha yang sia-sia. Semua pasti ada hikmahnya.
Semoga
bermanfaat ^_^