Ini berawal dari obrolan saya dengan sesosok teman, juga kakak, guru, penasehat yang biasa saya panggil "Emak".
Emak : "Hmmm... Aku besok (Minggu) mau nonton teater." Tiba-tiba bilang gitu padahal gak ada yang nanya. wkwkwkw. Akhirnya penasaran juga sayanya.
Saya : "Teater dimana mak?"
Emak : "Di Jakarta, di Museum Nasional."
Saya : "Sama siapa pergi kesana?"
Emak : "Sendiri. Aku kan udah biasa sendiri." Sayapun teringat lagunya Cakra Khan.
Saya : "Kasian amat sendiri, boleh ikut?"
Emak : "Hayuk kalo ikut, besok pagi kita ketemuan di Stasiun Bogor jam 7 pagi."
Keesokan harinya...
Saya sudah persiapan pagi-pagi banget. Kemudian berangkatlah saya menuju Stasiun Bogor naik angkot. Jam 07.15 samapailah di Stasiun Bogor dengan selamat. Melihat ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang, ke atas dan ke bawah, belum juga ada tanda-tanda kehadiran Emak saat itu.
Satu jam kemudian...
Si Emak datang dengan semangatnya. Kami pun memesan tiket KRL untuk perjalanan dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Sudirman. Dan perjalanan menggunakan KRL pun berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Sesampainya di Stasiun Sudirman kami pun berinisiatif naik Bus Way, tapi sayangnya tiket Bus Way hanya ada tiket berlangganan seharga Rp 40.000,-. Padahal kami jarang banget pergi ke Jakarta. Sayang juga kan, sudah beli kartu mahal-mahal tapi tidak pernah digunakan. Akhirnya kami memilih untuk naik taksi menuju Museum Nasional.
|
Naik Taksi Blue Bird |
|
Tempat penyeberangan menuju Museum Nasional |
|
Museum Nasional tampak dari depan |
Kesan pertama masuk museum ini, terlihat bersih, luas, dan megah. Di pintu masuk kita akan melewati pintu detector dan pengecekan tas. Kemudian membeli tiket masuk seharga Rp 5.000.
Ruangan pertama yang kami masuki berisi arca-arca yang dibuat mulai dari Abad ke-3. Arca tersebut banyak yang didatangkan dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk juga dari daerah Jawa Timur, makanya waktu itu jadi semangat banget cari arca dari daerah masing-masing. Uniknya lagi, di sana saya menemukan arca yang asalnya dari daerah Kediri Jatim dan namanya sebagian mirip dengan nama saya. Rasanya seneng-seneng gimana gitu bisa menemukan arca itu.
|
Arca di depan saya itu berasal dari daerah Kediri, bernama Ratnasambhawa |
|
Ratna nya sama, asalnya juga dari daerah yang sama. Hihihi |
Selain arca-arca, ada beberapa ruang lagi yang temanya bermacam-macam, ada ruang keramik dari manca negara, ada pameran replikasi rumah adat di Indonesia, ada juga pameran barang-barang kerajinan dari wilayah Indonesia, banyaklah pokoknya. FYI, museum ini terdiri dari 3 lantai, setiap lantainya dihubungkan oleh tangga eskalator yang lumayan tinggi.
|
Pose Emak bersama dengan arca-arca |
|
Foto dengan kursi yang menurutku unik di ruangan kerajinan etnik nusantara |
|
Gak tau ini apa, lupa. Hehehe |
|
Perhiasan jaman dulu |
|
Beberapa koleksi di lantai 2 |
|
Koleksi sepeda roda tiga |
|
Senyummu dan senyumku |
|
Salah satu sudut tentang manusia purba |
|
Replika pintu Gua Pacitan yang ada makam kacanya |
|
Logo Museum Nasional |
|
Peta Suku Bangsa di Indonesia |
Serunya lagi, ternyata setiap Hari Minggu di sana ada pertunjukkan teater yang berdurasi 30 menit setiap 1 jam sekali mulai jam 9 sampai jam 12 siang. Teaternya lucu banget, terhibur banget, gak rugi nontonnya. Setelah pertunjukkan teater, ada juga permainan untuk anak-anak (orang dewasa boleh ikut juga) untuk mencari harta karun yang tersembunyi. Maksudnya gimana tuh? Kalau penasaran langsung eksekusi sendiri aja... hehehe.
|
Teater Selat Malaka |
|
Area pertunjukkan teater |
|
Antusias para penonton teater |
Kami pulang dari museum sekitar pukul 14.00 WIB. Rencananya sih pengen cobain bis wisata gratis yang disediakan Pemprov DKI, tapi sayang banget bisnya udah penuh dan nunggunya pun lumayan lama. Maklumlah ya... Kesan pertama saya melihat bisnya, bagus, bersih, penumpangnya gak ada yang berdiri duduk semua, kelihatannya nyaman banget di dalamnya.
|
Bis wisata gratis 2 lantai (cuma foto itu yang terambil) |
Demikianlah perjalanan saya. Selamat berkunjung ke Museum Nasional ^.^. Oiya, ini saya kasi bonus peta bisnya saja yaaa...
|
Peta Bus Wisata, Dijamin Gratis |
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan komentar