Kamis, 31 Mei 2018

Hallo educa...
Setelah kemarin blog sempat nggak terurus selama hampir 2 bulan, sekarang saatnya atur jadwal, setiap jumat saya harus utak-atik blog, titik, harus.

Tulisan saya yang terakhir kemarin, rata-rata berkisah tentang pengalaman semua ya. Maklum sih mental mental curhat, hahahah. Enggak kok, cuman berbagi aja (ngok :D).

Jadi 50 hari yang lalu kan saya habis melahirkan, terus badan merasa agak gendutan (lebih tepatnya sangat gendut). Segendut-gendutnya saya, saya tidak pernah memiliki berat badan lebih dari 58 kg. Nah ini? Waktu hamil kemarin sempat naik 20 kg, dari 57 kg menjadi 67 kg. so amazing. Kok iso ya. Ya kan hamil to, jadi ya wajar aja.

3 minggu setelah melahirkan udah turun 10 kg, jadi 67 kg. Alhamdulillah alhamdulillah. 2 minggu kemudian, tanpa usaha yang berarti, beratbadan saya turun lagi 2 kg. Artinya, 8 kg lagi menuju berat semula.

Tapi masalahnya sekarang, saya pengen punya BB yang kayak pas kuliah dulu, 52 kg lah. Duh, berat yaa. Dulu sempat diet sih, 3 tahun lalu. Nah sekarang pengen diet lagi. Nah, itu, yang mau saya bagikan. Tentang pengalaman saya diet dulu. Biar semangat dietnya, jadi boleh lah ya sambil bernostalgia membayangkan saat-saat kurus dulu.

Supaya diet kamu berhasil, ikuti tips berikut.

1. Niat
Ini sering kali menjadi tips populer nomor wahid bagi dieter. Dan ini benar. Sebelum memulai diet, teman2 harus berkomitmen pada diri sendiri untuk mematuhi rule yang telah ditentukan sendiri. Kurang enak apa coba, udah rule-nya bikin sendiri, dijalan-jalanin sendiri, tinggal prakteknya aja susahnya minta ampun, manja sih pada tubuh sendiri (marahin diri sendiri, wkwkwkw).

2. Menentukan batas waktu
Sayangnya saya bukan termasuk orang yang tlaten hidup sehat. Makan kadang masih suka asal, mie instan, gorengan, you know lah ya makanan-makanan itu rasanya luar biasa jika ketemu mulut. jadi saya menentukan batas waktu untuk diri saya sendiri. Waktu itu saya ingin melakukan diet selama 2 bulan, dimulai dari tanggal 1 april. Jadi saya punya kalender yang ditempel di dinding, biar mudah untuk dicoret-coret, atau biasanya saya lingkari kalo sehari sudah terlewati. Beneran ini bikin semangat banget, kayak ngitung puasa, hahaha.

3. Memilih diet yang cocok
Untuk mengetahui tentang jenis-jenis diet, kamu harus banyak baca. Kebetulan diet yang saya gunakan adalah OCD punyanya Dedy Corbuzier. Jadi waktu itu saya searching tentang OCD, download ebooknya, kepoin pengalaman dieter-dieter yang sudah berhasil, apalah pokoknya yang bikin motivasi jadi naik. Ada teman saya yang menggunakan diet mayo juga, dia konsisten juga, dan berhasil menurunkan sekitar 20 kg-an dalam waktu 6 bulan, emang usahanya mati-matian sih. Makanya, jangan patah semangat, ayooo. Nggak enak lo jadi orang gendut.

4. Beri tahu teman-temanmu
Godaan terberat dari pelaku diet, adalah, "ajakan makan dari teman". Iya nggak? ngaku... Alangkah lebih baiknya jika teman-temanmu tahu bahwa kamu sedang diet. Saya dulu setiap diajak teman untuk makan siang, dengan sopan saya menolaknya. Kadang ikut juga tapi nggak ikut makan, cuma minum air putih doang. Kalo ini air liur udah kayak sumber mengalir terus dari bawah lidah, malah gak enak jadinya.

5. Fokus
Setelah menjalankan program diet saya baru menyadari kalau diet itu juga butuh fokus. Semua hal kalo fokus sudah pasti berhasil kan ya. Kadang tidak bisa disambi mikir yang lain. Pikirannya dieeet terus, nanti makan apa ya, kalorinya berapa ya, kurang berapa hari lagi yaa, udah turun berapa ya.

6. Siapkan baju-baju yang akan dikecilkan
Ini penting. Kalau kamu berhasil. Senangnya luar biasa, PD meningkat drastis, kecantikan bertambah. Senang deh pokoknya kalau berhasil. Baju-baju lama jadi bisa dipake lagi. Baju-baju baru jadi longgar.

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat ^_^



1 komentar:

Silakan meninggalkan komentar

Categories EDUCA

Statistics

Ratna Educa. Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Tentang Penulis

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Saya adalah seorang yang suka belajar banyak hal, terutama tentang manusia dan kehidupannya. Karena setiap manusia itu memiliki keunikan dengan segala keterbatasannya. Dari situ kita bisa saling mengambil pelajaran, dan menghargai perbedaan.

Popular Posts