Hallo Educa...
Setelah tulisan saya tentang pengalaman SKD, bisa dibaca disini
Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKD, sekarang saya ingin membagikan pengalaman saya saat tes SKB. Saya mengikuti tes CPNS tahun 2018. Kebetulan formasi yang saya ambil adalah Formasi Dosen Kemenag, khususnya Dosen IPA. Pada dasarnya antara formasi yang satu dengan yang lainnya aturan mainnya hampir sama. Cuma karena pasti grogi mau ikut SKB, biasanya kita lebih cenderung mencari referensi yang kondisinya hampir sama dengan yang kita alami.
Untuk SKB tahun 2018 aturannya agak sedikit berbeda. Setiap tes memiliki porsi yang hampir sama, Psikotes 30%, Wawancara 30%, dan Microteaching 35%. Kalau sudah tau begini, kalian harus rajin-rajin googling pengalaman dari teman-teman yang lain saat SKB. Hal ini bermanfaat supaya kita memiliki pengetahuan tentang SKB yang belum pernah kita alami sebelumnya. Setelah mendapatkan banyak referensi, kalian harus memiliki persiapan yang matang. Karena ini adalah medan pertempuran yang terakhir, jadi semuanya harus maksimal. Jadikan tes ini menjadi keberhasilan yang indah. Selanjutnya, berikut pengalaman dan tips dari saya saat melewati tes SKB.
1. Tes Psikotes
Untuk tahap SKB 2018 ini dilaksanakan selama 2-3 hari, tergantung kampusnya, dan berlokasi di masing-masing satker atau tempat yang ditentukan satker. Kalo saya kemarin cuma 2 hari, Hari Senin dan Rabu. Tes Psikotes dilaksanakan pada Hari Senin jam 9 pagi. Karena perjalanan dari rumah ortu ke satker membutuhkan waktu 30 menit, jadi saya berangkat jam 5.30 dari rumah. Sehingga 3 jam sebelum tes sudah berada di lokasi.
Persiapkan alat pensil 2B, penghapus, rautan, bolpoin, dan papan alas yaa. Banyak yang bertanya-tanya tes psikotesnya seperti apa, apakah menggunakan tes stifin, atau tes koran, atau tes gambar. Jadi tes psikotes ini isinya kurang lebih seperti TIU. Jadi kalian belajar dari buku-buku TIU waktu SKD kemarin itu sudah cukup. Tes ini cenderung mudah. Walaupun kelihatannya mudah, tidak ada salahnya untuk selalu belajar dengan matang, kalo tidak, nanti kalian bisa terjebak.
Tes ini isinya sama untuk semua satker yang berada di bawah kemenag. Di awal-awal akan disajikan soal psikologi yang hanya ada 2 jawaban, misalnya: kerja dengan cepat atau kerja dengan teliti, saya seorang pemimpin atau saya mengerjakan tugas dengan baik, saya pintar atau saya pemimpin. Soal seperti itu ada 100an soal. Untuk soal hitung-hitungan kurang lebih berisi tentang berapa persen keuntungan, berapa lama membangun rumah, jam berapa 2 pengendara motor akan bertemu, dan sebagainya. Soal-soalnya seperti itulah, pahamkan maksud saya, hihihi. Untuk soal gambar yang keluar kemarin tentang pencerminan dan rotasi, disini yang pada suka kejebak, soal ini bisa dipelajari di buku-buku CPNS biasanya ada. Kemudian ada juga soal bahasa indonesia, isinya tentang ide pokok, ada yang saya terjebak itu di bagian sinonim dan antonim, jadi harus banyak-banyak baca, karena gimana ya, kadang soal sinonim dan antonim mau dinalar juga susah kalau belum pernah dengar. Di bagian depan soal setelah sampul akan ada contoh soalnya (hahaha disini yang menarik), harus dibaca baik-baik, karena nanti disitu kalian akan mendapatkan inspirasi.
Tes psikotes ini menurut saya agak mudah sih ya. Buktinya, banyak teman-teman saya saat itu berhasil mengerjakan hanya dalam waktu 1 jam saja. Tapi kemarin saya memaksimalkan waktu saya dan tidak mau terburu-buru. Sisa waktu 1 jam saya pergunakan untuk meneliti jawaban mulai dari awal hingga akhir. Ini penting, supaya kita tidak terjebak soal. FYI, saat itu ada beberapa soal yang tidak ada jawabannya. Sempet saya berpikir kalo soal itu dibuatnya agak ngasal, hehehe.
2. Tes Wawancara
Tes wawancara saya berlangsung pada hari Rabu, 2 hari setelah tes psikotes. Jadi pada hari Rabu itu ada tes wawancara sama tes microteaching. Persiapkan bekal dan snack, karena ini akan menjadi tes yang panjang dari pagi sampai sore atau bahkan malam.
Untuk tes wawancara kemarin kami diminta untuk menyiapkan data tentang biodata dan prestasi kami. Jadi waktu itu yang saya persiapkan adalah biodata yang berisi profil, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman penelitian, pengalaman pengabdian, prestasi apa saja yang diperoleh, saya buat dalam bentuk tabel. Karena saya tidak memiliki prestasi yang spesifik, saya isi dengan buku apa yang saya tulis dan artikel-artikel yang sudah saya publish di jurnal, dan juga seminar apa saja yang sudah saya ikuti. Semua yang saya tulis di kolom pengalaman kerja dan kolom prestasi saya kumpulkan bukti fisiknya. Bukti fisik itu ya seperti sertifikat, buku cetak, printout artikel jurnal, dan juga SK. Lalu saya bendel jadi satu dengan biodata, dan saya beri kertas warna warni sticky paper supaya mudah mencarinya. Ini bisa jadi tebel banget. Kemudian dicopy sebanyak 3 kali. Lakukan dengan rapi, sampai kalian ingin melihatnya terus karena terpesona dengan hasil kerja kalian, hehe. Dengan mempersiapkan biodata dan bukti fisiknya dengan sungguh-sungguh, secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri kita saat menghadapi tes wawancara lho, jadi persiapkan sebaik mungkin.
Wawancara berlangsung bisa sangat menegangkan atau santai sambil bercanda. Waktu itu saya diminta untuk memasuki ruangan dan duduk dihadapan 3 penguji. Tapi yang menanyai hanya 2 orang saja. Dalam sesi wawancara ini intinya penguji ingin mengetahui seberapa dalam kita tentang ilmu agama, penelitian apa yang sudah dilakukan, berapa artikel jurnal yang sudah ditulis, dan memastikan juga bahwa kita tidak terlibat dalam agama yang sesat. Kurang lebih wawancara oleh penguji A dan B nya seperti ini.
A: Ikut organisasi apa saja? (maksudnya seperti Himpunan Dosen IPA atau sejenisnya).
A: Aktif tidak di orgnisasinya?
A: Kalau organisasi di masyarakat, ikut apa?
A: Kegiatan pengabdian yang pernah dilakukan apa saja? (misalnya pengurus di organisasi desa).
A: Pernah nulis artikel jurnal?
A: Pernah menulis buku?
A: Pernah menulis artikel offline yang bukan online? (mungkin maksudnya sperti nulis di koran gitu).
Dari penguji A dapat saya simpulkan bahwa:
Penting bagi temen2 untuk tergabung dalam sebuah himpunan dosen sesuai bidang temen2. Minimal kita punya kartunya sebagai bukti fisik. Pendaftarannya biasanya bisa dilakukan melalui website resminya kok. Penting bagi temen2 untuk menjadi bagian dari organisasi masyarakat, minimal anggota ibu2 majelis taklim lah, hehehe. Penting juga bagi temen2 mulai dari sekarang mempersiapkan artikel yang sudah publish di jurnal. Kalau pernah menulis buku, itu lebih baik. Kalau pernah membuat tulisan di koran, itu juga lebih baik. Atau bisa mulai dari sekarang mencari link editor koran, karena ini nanti akan bermanfaat buat temen2 ke depannya.
B: Bisa sholat?
B: Kalau niat sholat subuh bacaannya gimana?
B: Lanjut sampai doa iftitah
B: Biasanya surat apa yang dibaca?
B: Coba sekarang baca surat Al-Kafirun!
B: Tafsirnya bagaimana?
B: Artinya bagaimana?
B: Bagaimana pandanganmu tentang kelompok2 yang memiliki ideologi yg berbeda dg negara kita? (maksudnya seperti teroris gitu).
B: Mengapa sila pertama bunyinya ketuhanan yang Maha Esa? Padahal banyak kiyai yang memiliki peran besar dalam merebut kemerdekaan?
B: Bgmn pandanganmu apabila di tempat tinggalmu ada perayaan nyepi, padahal mayoritas muslim?
B: Bagaimana sikapmu terhadap teganggamu yang memiliki beda agama?
B: Bisa nulis arab? Coba sekarang tulis ayat pertama surat Al-Kafirun!
B: Sering baca Al-Quran?
B: Coba sekarang baca Al-Quran ini, acak saja!
Kurang lebih seperti itu. Kalau menurut saya, Surat Al-Kafirun 70% pasti muncul, karena tujuannya adalah untuk mengarahkan ke pembahasan terorisme. Semuanya bisa dicari sendiri di google ya gaes, termasuk juga pelajari sepak terjang HTI di Indonesia, kemudian juga hak2 tetangga sudah diatur juga dalam islam.
3. Tes Microteaching
Tes ini menjadi tes terakhir setelah lama menunggu giliran. Sebelum melakukan tes ini sebenarnya saya sempat merasa galau dan hampir tidak lanjut tes. Karena FYI formasi saya hanya ada 1 slot, pada saat SKD diperebutkan oleh 32 orang, yang lolos passing grade ada 5 orang, yang lolos ke SKB ada 3 orang termasuk saya dan saya berada pada posisi 3. Itu yang membuat saya khawatir, di sisi lain perjalanan saya ke tempat tes membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena harus naik pesawat. Tapi kemudian atas saran dari beberapa teman saya mau melanjutkan perjuangan lagi, dengan catatan HARUS MAKSIMAL.
Maksimal bagaimana yang saya lakukan disini? Tes SKB itu adalah kesempatan kita untuk menjual diri. Entah itu dari sisi kerja keras kita, dari prestasi kita, atau dari bahasa yang kita kuasai. Jadi saya memutuskan menjual diri dengan mempersiapkan presentasi mengajar saya dalam bahasa inggris. Jangan dikira saya pintar bahasa inggris ya gaes. Ini pun saya menyiapkan kertas yang berisi materi kuliah dalam bahasa inggris yang harus saya hafalkan. Materinya tidak perlu yang susah2. Pilih materi yang paling dikuasai saja.
Jangan lupa juga untuk mempersiapkan RPS (dalam bahasa Indonesia) yang di dalamnya mencantumkan korelasi setiap materi dengan Al-Qur'an. Persiapkan juga PPT berbahasa inggris, dan di dalamnya juga mencantumkan korelasi materi dengan Al-Qur'an. Dengan persiapan seperti ini munculkan rasa percaya diri kalian. Tidak banyak orang yang mau engambil resiko mengajar dengan bahasa Inggris, saran saya AMBIL KESEMPATAN ITU. Toh kalau tidak lolos ketemu penguji juga cuma sekali itu doang. Dari pengalaman teman-teman saya yang ikut tes SKB, semuanya keterima dengan menggunakan persiapan bahasa Inggris yang baik. Pengalaman saya kemarin seperti ini:
3 Orang dengan formasi yang sama dipanggil dalam ruangan kelas. Ada 2 penguji disana, katanya sih satunya Wakil Rektor, satu lagi Dekannya, pokoknya rata-rata pengujinya pejabat tinggi yang ada di kampus. Penguji 1 ahli Bahasa Arab, penguji 2 ahli dalam Bahasa Inggris. Kurang lebih adegannya seperti ini:
P1: Silakan Anda melakukan praktek mengajar sesuai dengan apa yang sudah Anda persiapkan.
P1: Silakan explore kemampuan Anda, jika memiliki kemampuan dalam bahasa asing ya ditunjukkan saja, tidak usah ragu2. Mau Bahasa Arab atau Bahasa Inggris silakan saja.
Proses praktek hanya sekitar 10 menit, baru juga dapat pendahuluan. Jadi usahakan ya gaes, dalam waktu 10 menit itu kalian bisa menunjukkan skill bahasa kalian, kemudian menunjukkan korelasi materi dengan Al-Qur'an, dan memperlihatkan strategi pengajaran yang digunakan, lebih efektifnya sih menggunakan metode demonstrasi saja. Setelah mengajar penguji 2 saya bertanya seperti ini:
P2: What's the method you use in your learning activity?
P2: I know that your expertise is physics, so what's your strategy so that you can teach Integrated Science (IPA) to your students?
Kurang lebih seperti itu lah. Jadi sangat penting mulai dari sekarang latihan menggunakan bahasa inggris ketika membuka kelas dan menutup kelas ya gaes. Itu juga latihan yang saya gunakan selama beberapa bulan terakhir.
Alhamdulillah setelah melewati perjalanan panjang ini akhirnya saya lolos lho gaes. Dari yang nilai saya ada di urutan 3 langsung naik ke urutan 1, hihihi. Saya bisa, kalian juga pasti bisa. Semangat. Kalau kalian masih bingung tentang langkah selanjutnya setelah lolos CPNS bisa baca postingan yang ini
Langkah Selanjutnya Setelah Lolos Tes CPNS.
Sekian ya gaes. Semoga bermanfaat... ^_^