Hallo Educa...
Pengalaman keguguran saya ini terjadi sudah sekitar setahun yang lalu. Alhamdulillah sekarang saya sudah dikaruniai seorang anak yang berumur 2 bulan. Iya, lagi lucu-lucunya, hehe. Jadi jangan asal percaya kalo ada orang yang bilang kalo keguguran harus kuret, kalo nggak kuret nanti susah punya anaknya. Sebenarnya sih semuanya tergantung kondisi masing-masing yaaa. Setiap keputusan yang kita ambil pasti ada alasan dan resikonya.
Kenapa bisa keguguran?
Berapa bulan usia kandungan ketika keguguran?
For your information, bagi kalian calon ibu yang ada di luar sana, sangat penting bagi kalian untuk mengetahui siklus menstruasi kalian setiap bulannya. Karena ini akan mempermudah dalam perhitungan masa subur dan tanggal berapa mens bulan berikutnya. Saya sendiri membangun kebiasaan mencatat tanggal menstruasi sejak baru lulus S1, hehehe, nggak ada yang terlambat kan ya.
Kalo saya, setiap bulannya, menstruasi saya maju 5 atau 7 hari. Nah inilah mengapa ketika pada tanggal-tanggal itu saya belum menstruasi berati ada indikasi bahwa saya sedang hamil. Nah benar saja. Waktu itu saya sudah telat 2 hari, belum tahu kalo sedang hamil. Kondisi perut rasanya aneh, seperti lagi nyeri haid. Saya kira tamu bulanan itu akan segera datang. Biasanya gitu kan, kalo mau mens kan cewek suka nyeri-nyeri perut gitu. Saat itu bertepatan di kampus lagi ada acara jalan sehat, saya ikut jalan juga donk, biar sehat, biar gak nyeri-nyeri perut lagi, biar mensnya lancar.
Sesampainya di rumah sore harinya saya benar-benar mens. Biasanya kalo saya mens hari pertama itu langsung banyak dan berwarna merah. Nah mens saya yang kali ini aneh, selama 2 hari berturut-turut mens-nya sedikit dan berwarna coklat seperti mens hari ke-5. Kondisi perut sangat melilit. Lalu saya meminta suami saya untuk membelikan tespek. Aneh ya, padahal jelas-jelas mens, dan ada darahnya, masih juga pengen tespek. Disitulah kadang saya merasa aneh.
Beli tespeknya juga jangan yang mahal-mahal. Pada intinya, ketika kita benar-benar sedang hamil, maka tespek yang murah sekalipun tetap bisa membaca hormon hamil tersebut (lupa apa nama hormonnya, mau googling lagi males, hahah). Waktu itu saya pakai tespek yang 9 ribuan, langsung beli 3.
Penggunaan tespek katanya sih paling baik pas pagi hari setelah bangun tidur, dimana hormon hamil itu lagi banyak-banyaknya. Waktu itu saya menggunakannya sore hari sekitar jam 3 sore, udah penasaran bingit maaakkk. Tapi masih tetap bisa kok. Hasilnya benar-benar mengagetkan. Jeng jeng jeng jeng. Si tespek menunjukkan garis keduanya, walaupun masih agak samar-samar tapi jelas. Sayapun bersabar untuk mencoba tes lagi keesokan harinya (inilah fungsinya beli tespek yang banyak sekalian).
Keesokan harinya, hasilnya pun sama saja, tespek menunjukkan 2 garis. Lalu sore harinya saya pergi ke bidan untuk mencari pencerahan. Hati sudah was-was saja, takut terjadi apa-apa, soalnya tiba-tiba perut rasanya melilit luar biasa, sampai badan lemas. Sesampainya di bidan, saya ditolak, what? Saya saat itu dirujuk ke dokter kandungan untuk USG melihat janinnya masih baik-baik saja atau tidak. Pergilah saya ke dokter kandungan. Dalam perjalanan perut saya semakin melilit, sampai saya nangis-nangis, suami yang pada saat itu ngantar sampai kasihan. Mana antriannya lama banget.
Tibalah nama saya dipanggil untuk ketemu dengan dokternya. Dokternya oke punya, dokter senior yang lumayan terkenal di Kota Bogor, islami, gak pelit ilmu, pokoknya kata-katanya menentramkan. Kadang kalo sama dokter lain bawaannya suka promosi gitu ya, hehe. Saya menceritakan apa yang saya alami ke dokternya. Langsung saya di USG trans V, jadi dimasukkan semacam alat kayak kamera gitu ke lubang vagina kita. Rasanya sedikit sakit. Dari situ ketahuan apa yang terjadi sama rahm kita.
Saat itu di rahim saya terlihat ada kantong janin, tapi janinnya masih belum ada, karena usia kandungan juga masih 2 mingguan. Dari situ saya mulai tanya banyak hal.
Saya: Dok, ini janinnya masih bisa bertahan apa tidak?
Dokter: Ini kan janinnya masih belum kelihatan, masih berupa kantong. Kita lihat perkembangannya 2 minggu lagi janinnya berkembang atau tidak.
Saya: kira-kira berkembang apa tidak dok?
Dokter: Kalo melihat dari pendarahannya bisa jadi akan terjadi keguguran, kita lihat saja nanti kalo masih mens terus sampai beberapa hari kemungkinan janinnya tidak akan berkembang.
Saya: Kalo keguguran berati harus kuret ya dok?
Dokter: Kalo usia kandungan masih awal gini sih nggak perlu kuret, pakai obat saja sudah cukup. nanti kita lihat 2 minggu lagi. Saya tidak kasi penguat kandungan ya. Kalo memang benar keguguran biar saja keluar secara alami.
Kemudian saya diberi obat blodstop (kalo gak salah), kemungkinan ini obat untuk meredakan pendarahan. Tapi sampai obatnya habis, pendarahan saya tak juga berhenti.
2 minggu kemudian saya ke rumah sakit lagi, tapi sayang saya tidak menemukan dokter idola yang pertama tadi. akhirnya hrus menerima dengan dokter yang lainnya. Setelah saya menceritakan apa yang saya alami, oleh dokterya saya disuruh kuret. Jediaaarrrr. Langsung shock sayanya. Membayangkan kata-kata kuret saja perut saya langsung sakit. Akhirnya saya minta untuk pulang dulu saja, dan diresepkan obat.
Mengapa tidak kuret?
Saya berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang keguguran dan pengobatannya. Saya memutuskan untuk tidak mengambil jalan kuret. Jaman sekarang, dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran maka mudah saja bagi kita untuk memilih jalan kuret. Lalu bagaimana dengan orang-orang jaman dahulu? bahkan mereka memiliki anak sampai 10 orang. Sudah pasti mereka kenyang dengan prahara masalah rahim. Mungkin saat itu kuret masih barang langka. Dan mereka baik-baik saja. Itulah yang akhirnya mendorong saya untuk membuat terapi untuk diri saya sendiri.
Setiap hari saya mengkonsumsi kunyit asam, sehari 2 gelas belimbing, pagi segelas sore segelas. Kunyit asamnya ini pun saya buat sendiri. Saya bikinnya langsung untuk 2 hari. Kunyit asam berfungsi sebagai obat luka atau infeksi. Googling sendiri deh untuk lebih jelasnya. Yang pasti, kunyit asam dapat mencegah infeksi pada rahim dan membantu melancarkan haid. Sesekali saya juga mengkonsumsi air kelapa hijau.
Berapa lama pendarahannya?
Pada dasarnya keguguran itu seperti orang nifas. Pendarahan bisa terjadi 40 hari, atau bahkan lebih, tergantung kondisi tubuh masing-masing orang. Pas awal-awal pendarahan seperti mens hari ke-3, jadi tidak terlalu banyak gitu, ini terjadi selama sebulan. Sudah was-was saja sayanya, takut darah ini nggak berhenti. Setelah memasuki bulan kedua, darah yang keluar seperti mens hari ke-5, sedikit-sedikit dan berwarna coklat, itupun juga terjadi selama sebulan. Total pendarahan yang terjadi sama saya adalah 2 bulan, pas banget 2 bulan.
Saya berkeyakinan, apa yang saya alami ini akan menunjukkan kesembuhan ketika siklus menstruasi saya kembali ke jadwak semula. Dan alhamdulillah sebulan kemudian saya mens, sebulan kemudiannya lagi sudah kelihatan siklus mens saya kembali ke jadwal semula, maju 5 sampai 7 hari. Sekali lagi, penting bagi kita untuk selalu mencatat tanggal kapan kita menstruasi.
Melalui pengalaman itu, bagi saya, sangatlah penting menjaga aktivitas kita jika ingin segera hamil. Setelahnya pun saya mulai menjaga aktivitas saya, jalan pelan-pelan, naik tangga juga pelan-pelan. Dan alhamdulillahnya lagi, sebulan kemudian saya sudah hamil lagi. Yiiipiiieee...
Sekali lagi, semua tergantung kondisi masing-masing ya. Di sini saya hanya bercerita bahwa pilihan untuk tidak kuret pun ternyata ada. Seperti orang-orang jaman dahulu yang menggunakan terapi tanaman. Yang penting kita yakin dengan apa yang kita jalani. Dan jangan lupa untuk selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya, karena itulah yang akan memperbesar keyakinan atas apa yang sudah kita pilih.
Semoga bermanfaat ya guys... :D