Senin, 02 Juli 2018


Hallo Educa...

Seseorang berpendidikan tinggi, kita sebut saja S2, tidak menjamin akan mudah mendapatkan pekerjaan. Tapi juga tidak berarti akan susah. Semua butuh usaha, tidak instan. Mie instan saja yang katanya instan tetap harus direbus dulu kan.

Sejak pemerintah meluncurkan program Beasiswa Unggulan pada tahun 2011 lalu, lulusan S2 bak jamur di musim penghujan, membludak. Ini memang yang diharapkan oleh pemerintah sih, yaitu meningkatnya jumlah lulusan S2 dan S3.

Saat itu lulusan beasiswa diwajibkan untuk mengabdi di subuah perguruan tinggi dalam waktu yang sudah ditentukan. Ditambah lagi, akan digaji minimal sebesar UMR.

Sayangnya niat baik pemerintah itu tidak dibarengi dengan keinginan perguruan tinggi. Banyak perguruan tinggi, bahkan mungkin semua, tidak mampu membayar gaji dosen “junior” sebesar UMR. Kalaupun ada, pasti akan memicu keributan dengan dosen “senior”.

Tetapi permasalahn tadi tetap tidak menyurutkan lulusan S2 untuk memburu lowongan dosen. Cara yang dilakukanpun bervariasi. Berikut ini saya akan merangkum usaha-usaha yang sudah saya dan teman-teman saya lakukan untuk mencari dan melamar menjadi dosen.

#1 Mencari lowongan dosen melalui internet

Dengan cara ini, sama saja kita sudah disediakan sebungkus nasi goreng. Tinggal kita mau memakannya atau tidak. Lowongan dosen sering kali muncul ketika mendekati semester baru, Bulan Maret atau September. Bahkan tidak jarang perguruan tinggi terkemuka yang membuka kesempatan ini.

Lowongan seperti ini biasanya banyak bermunculan di grup Whatsapp alumni. Inilah salah satu keuntungan grup alumni. Lebih untung lagi jika persyaratannya sesuai dengan yang kita miliki. Biasanya persyaratan yang menjadi kendala adalah masalah bidang keilmuan dan atau jarak dengan domisili.

Jika sobat belum menemukan PT yang sedang membuka lowongan, silakan baca cara yang ke-2.

#2 Mencari info dari kerabat atau teman

Berbahagialah sobat yang memiliki kerabat yang bekerja di sebuah PT. Apalagi jika kerabatnya itu memiliki jabatan tertentu di PT tersebut. Nggak banyak syarat yang harus dipenuhi, biasanya langsung diterima.

Jika sobat tidak memiliki kerabat di PT, bisa mencari info melalui teman yang sudah menjadi dosen di PT tujuan. Biasanya ada PT yang sebenarnya dia membutuhkan dosen, tapi malas membuat iklannya. Kejadian seperti ini biasanya terjadi apabila di PT tersebut tidak mengadakan tes untuk merekrut dosen. Dengan kata lain, hanya seleksi berkas saja.

Jika sobat ingin segera menjadi dosen tapi belum juga dapat WA dari teman, silakan coba cara yang ke-3.

#3 Mengirim berkas secara random

Daripada menunggu yang tidak pasti, mending melakukan yang pasti-pasti saja. Sobat bisa melakukan cara ini dengan membuat list perguruan tinggi dan alamatnya.

Cara ini cukup simple. Kita hanya membuat list perguruan tinggi yang kita inginkan, beserta alamatnya. Kemudian mengetikkannya pada selembar kertas. Tempel di amplop. Isi amplop dengan berkas. Lalu kirim.

Tunggu hingga beberapa saat. Masa penantian ini waktunya bisa bervariasi mulai dari 1 bulan hingga 6 bulan. Jadi bersabar saja yaaa.

#4 Mengirim lamaran langsung ke PT tujuan

Keuntungan dari cara ini adalah, sobat bisa langsung ngobrol dengan si empunya. Dari obrolan tersebut sobat bisa langsung mengetahui hasilnya, ntah itu diterima, ditolak, atau harus menunggu sampai nanti ada lowongan.

Itu tadi cara yang bisa sobat lakukan dalam mencari lowongan dosen. Jangan patah semangat ya. Tidak ada usaha yang sia-sia. Semua pasti ada hikmahnya.

Semoga bermanfaat ^_^


Categories EDUCA

Statistics

Ratna Educa. Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Tentang Penulis

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Saya adalah seorang yang suka belajar banyak hal, terutama tentang manusia dan kehidupannya. Karena setiap manusia itu memiliki keunikan dengan segala keterbatasannya. Dari situ kita bisa saling mengambil pelajaran, dan menghargai perbedaan.

Popular Posts