Sabtu, 01 Juni 2019

Hallo Educa...

Pernah dengar keajaiban sholawat?
Sebenarnya masalah sholawat ini antara percaya dan tidak percaya ya. Yang belum pernah mencobanya mungkin akan bertanya-tanya "Benarkah?". Tapi... Saya sudah membuktikannya gaes. Banyak sekali keajaiban-keajaiban dalam hidup saya selalu saya barengi dengan sholawat.

Sholawat itu sebenarnya mudah. Kita hanya butuh kurang lebih 5 menit untuk 100 kali sholawat. Dan hanya 50 menit untuk 1.000 kali sholawat. Mudah kan... Lalu apa susahnya? Yang susah adalah bagaimana kita istiqomah dalam melakukannya. Mudah sekali jika hanya dikatakan, tapi sangat susah untuk dijalani. Untuk bersholawat 100 kali saja rasanya sangat berat, baru juga dapat 30 sudah saja capek. Itulah yang mengapa sholawat begitu sangat istimewa.

Saat tes CPNS tahap SKD kemarin, ceritanya bisa dibaca disini Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKD, saya adalah yang termasuk lolos PG (Passing Grade) diantara sedikit manusia yang lolos PG ini. Sehingga saya selalu berdoa supaya saya menjadi satu-satunya peserta yang lolos PG, supaya saya tidak usah belajar lagi untuk tes SKB. Doa tersebut saya perkuat dengan sholawat. Saya termasuk agak telat memulainya, tadinya ingin sholawat 3.000 kali sebelum pengumuman tes SKD yang bisa dicicil selama 3 hari. Ternyata ada kabar kalau hasil SKD akan diumumkan tengah malam nanti, uwowww, jantung saya berdebar-debar. Tidak ada waktu lagi, akhirnya saya bersholawat hari itu juga sebanyak 3.000 kali. Menginjak angka 2.000 ke 3.000 jantung saya semakin berdebar-debar, bahkan ingin menangis. Akhirnya kelarlah 3.000 sholawat pada jam 11 malam. Lalu saya tertidur.

Keesokan harinya, subuh-subuh, saya mendapatkan kabar dari teman saya, yang mengabarkan kalau saya lolos PG pada tes SKD, berada pada posisi ke-3, artinya bisa melaju ke tahap selanjutnya. Tapi, justru itu yang membuat saya bersedih, karena saya harus belajar lagi ekstra keras untuk mendapatkan posisi pertama. Sedangkan untuk mengikuti tes SKB itu saya harus mengeluarkan sejumlah uang sekitar 2 juta lebih, karena harus naik pesawat karena saya membawa bayi berumur 7 bulan. Di sisi lain, kewajiban saya untuk menyusun laporan penelitian juga sedang padat-padatnya. Alhasil, sempat saya ingin mundur dari kompetisi ini, tiba-tiba merasa tertekan karena semua yang saya hadapi ini dua-duanya adalah tugas besar, butuh konsentrasi untuk mengerjakannya. Sedihnya lagi, saya saat itu bukan lagi single, saya adalah ibu dari bayi berumur 7 bulan.

Saat mengalami kegalauan antara lanjut atau tidak, saya mencoba meminta pertimbangan dari suami dan teman-teman. Dan semua memberikan saran untuk lanjut saja. Walaupun pada akhirnya harus gagal dan hanya mendapatkan pengalaman saja. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap lanjut, mempersiapkan segala sesuatunya dengan serius, sambil menangis pastinya, karena memang saya benar-benar merasakan bahwa pekerjaan antara menjadi wanita karir dan menjadi seorang ibu memang susah dikerjakan bersama-sama. Baru juga di dean laptop 10 menit, bayi sudah nangis minta disusuin, dan akhirnya konsentrasi menjadi buyar.

Karena pekerjaan saya sangat padat saat itu, saya memutuskan untuk tidak sholawat dulu saat persiapan tes SKB. Saya fokus mempersiapkan tes SKB sebaik mungkin, karena kesempatan ini mungkin tidak akan datang lagi, karena biaya transportnya mahal, karena sudah banyak waktu yang terbuang untuk tes ini, dan pikiranpun rasanya sudah habis untuk memikirkan tes ini.

Setelah melalui tes SKB, yang bisa dibaca disini Pengalaman Lolos CPNS Tahap SKB, hati ini sangat lega, rasanya beban berat sudah hilang jauh-jauh. Baru setelah itu saya fokus untuk bersholawat 10.000 kali untuk menyambut pengumuman SKB mendatang. Sholawat saya cicil setiap hari sebanyak 1.000 kali selama 10 hari, tetapi karena waktu di akhir-akhir sudah agak kendor, jadi saya membutuhkan waktu 13 hari, yang penting jumlahnya masih tetap 10.000. Setelah tertunai semuanya, saya menjalani kehidupan saya seperti biasanya sambil menunggu pengumuman SKB.

Alhamdulillah sebulan kemudian kabar gembira itupun akhirnya datang juga. Saya lolos gaes. Kelolosan ini mungkin karena usaha yang keras, mungkin juga karena sholawat, nobody knows. yang jelas ketika kita menggabungkan keduanya maka itu akan menjadi perpaduan yang sempurna. Saya percaya, ketika kita sudah berusaha dan berdoa secara maksimal, maka apapun hasilnya adalah yang terbaik buat kita.

Itu tadi behind the sceen dari kelulusan saya. Jangan patah semangat ya gaes, sesulit apapun kita harus belajar bertahan mengahadapi permasalahan, karena hal ini yang akan menjadi kenangan yang bisa kita ceritakan untuk memotivasi anak cucu kita kelak.

Semoga bermanfaat ^_^






Categories EDUCA

Statistics

Ratna Educa. Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Tentang Penulis

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Saya adalah seorang yang suka belajar banyak hal, terutama tentang manusia dan kehidupannya. Karena setiap manusia itu memiliki keunikan dengan segala keterbatasannya. Dari situ kita bisa saling mengambil pelajaran, dan menghargai perbedaan.

Popular Posts